Memahami Design Brief Bagi Desainer Pemula - Nakomiku Desain

nakomikudesain.com Kesalahpahaman kerap terjadi antara seorang penyedia jasa desain dengan klien yang membutuhkan jasa desainer grafis. Kesalahpahaman ini bisa berupa banyak hal, misalnya pemilihan warna, pemilihan bentuk, dimensi desain, serta biaya yang harus dibayarkan oleh klien. Permasalahan ini tentu saja bisa merugikan kedua bela pihak, Desainer harus mengerjakan ulang proyek yang sebenarnya telah selesai namun terjadi mis komunikasi, dan Klien harus menunggu lebih lama agar desain yang diinginkan bisa diselesaikan oleh desainer. Apa yang menyebabkan terjadinya kesalahpahaman antara Desainer dengan Klien? Penyebabnya adalah karena tidak adanya Design Brief yang disepakati oleh kedua belah pihak! Seorang Desainer grafis haruslah memahami Design Brief dan mampu mengaplikasikannya ketika mengelolah suatu projek desain.  Lalu, apa itu Design Brief? Simak pembahasannya berikut ini.

Design Brief -Nakomiku desain
Design Brief -Nakomiku desain

Design Brief

Design Brief adalah dokumen yang berisi tentang panduan teknis proyek desain yang akan dikerjakan, yang disepakati oleh Desainer (Penyedia Jasa) dan Klien (orang/instansi yang membutuhkan jasa). Design brief ibarat resep makanan, didalamnya tertulis jelas bahan-bahan yang akan digunakan serta panduan cara mengolahnya menjadi masakan yang lezat. Proyek desainpun membutuhkan "resep" yang jelas agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Design Brief menguraikan cakupan serta ruang lingkup proyek desain seperti waktu dan anggaran,  fungsi desain, serta unsur estetika dalam desain yang akan dibuat.

Tujuan Design Brief

Design brief bertujuan agar desainer memahami segala informasi tentang bisnis klien, sehingga produk yang dihasilkan mampu merepresentasikan bisnis klien serta tepat sasaran sesuai bisnis tersebut. Tujuan lain dari dibuatnya design brief adalah agar tidak ada kesalahpahaman antara desainer dan klien dalam memahami proyek yang akan dikerjakan.

Unsur-unsur Penting dalam Design Brief

Dalam menyusun design brief, ada setidaknya 4 unsur penting yang harus diperhatikan agar proyek desain berjalan lancar. 4 hal tersebut yaitu:
  1. Profil Klien
    Profil klien (perusahaan, organisasi, individu) sangat penting untuk diketahui agar desainer mengetahui latar belakang klien, serta visi misinya. Mengetahui profil klien akan membuat desainer memahami karakteristik yang dimiliki klien, karakteristik tersebut dapat dijadikan salah satu patokan dalam mengerjakan proyek. Profil klien yang dimaksud disini adalah Nama perusahaan klien, visi misi, nama proyek, penaggung jawab di perusahaan (PIC), dan detail kontak perusahaan yang dapat dihubungi sewaktu-waktu guna membahas progres proyek desain yang sedang dikerjakan.

  2. Ulasan Proyek Desain
    Dengan adanya ulasan proyek desain, Desainer akan memahami desain seperti apa yang diinginkan oleh klien, sehingga desainer mampu menyiasatinya agar hasil desain tidak mengecewakan. Ulasan proyek desainpun terdiri beberapa hal, yaitu:
    Output Desain. Output desain dapat berupa banner, flyer, poster, postingan sosmed, atau memiliki ukuran spesifik tertentu. Output filepun dapat berupa JPG, EPS, PNG, CDR, ataupun dalam berbagai bentuk format lainnya
    Tujuan Desain. Tujuan desain maksudnya desain tersebut diperuntukan untuk kegiatan/proyek apa, dimana akan ditampilkan, apakah kebutuhan digital, ataukah akan di cetak nantinya.
    Pembiayaan (Budget) Proyek. Desainer harus mampu menaksir jumlah biaya dalam suato proyek desain. Desainer sebaiknya memberikan pengertian kepada klien tentang tingkat kerumitan proyek desain yang akan dikerjakan nantinya, sehingga klien tidak merasa ditipu oleh desainer perihal biaya desain. Desainer juga boleh memberikan alternatif biaya jika klien menginginkan pengurangan harga, namun jangan sampai merugikan desainer. Alternatif biaya maksudnya adalah memberikan harga yang lebih murah dari biaya yang seharusnya namun output yang didapatkan juga tidak sebaik dengan kualitas desain yang dihasilkan jika membayar sesuai dengan budget awal.
    Time Line. Time line yaitu estimasi lamanya waktu pengerjaan proyek. Desainer harus mengetahui kemampuannya dalam menyelesaikan suatu proyek, dengan mempertimbangkan tingkat kerumitan proyek, apakah desainer juga sedang mengerjakan proyek lain, dan berbagai faktor lainnya. Jika suatu proyek yang memiliki tingkat kesulitan yng cukup tinggi namun klien menginginkan agar cepat diselesaikan, maka proyek tersebut tentu membutuhkan budget yang lebih banyak.   

    Baca Juga : Cara Membuka File Coreldraw di Illustrator dan sebaliknya 

  3. Referensi Desain
    Klien mungkin saja sudah memiliki contoh desain yang mereka inginkan, namun tidak ada salahnya jika kita menawarkan beberapa referensi desain yang lain. Desainer baiknya memberikan pandangan tentang baik-buruknya masing-masing desain, agar klien lebih mudah dalam menentukan desain yang sesuai kebutuhannya.
  4. Target Pasar
    Dengan mengetahui target pasar dari desain yang akan dibuat, desainer bisa menyesuaikan dengan konsep desain. Misalnya terget dari desain produk yang akan dibuat adalah anak-anak, maka desainer bisa memilih penggunaan warna yang cerah serta ilustrasi-ilustrasi lucu agar anak-anak lebih tertarik pada produk yang didesain.
Membuat design brief akan memudahkan kamu dalam berkonsultasi dengan klien, serta jasa deain yang kamu tawarkan akan terlihat sangat profesional dimata klien. Contoh format dokumen desain brief, dapat dilihat disini. Semoga pembahasan tentang Design Brief ini memberikan manfaat bagi kita semua ya! Silahkan komen jika ingin memberi saran atau ada hal yang ingin  ditanyakan.